Jumat, 18 Desember 2009

pantaskah kita sombong

“telah tampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagaian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali kejalan yang benar”. (Qs. ar-rum:41)
Sobat, mungkin kita tidak bisa memungkirinya lagi karena kita sudah ditunjuki oleh beberapa fakta, dan fakta itu nyata terjadi dihadapan kita. Memang benar apa yang telah difirmankan oleh Allah. Telah tampak kerusakan didarat dan dilaut. Itu semua dapat kita lihat dari banyaknya bencana yang telah menimpa negeri ini. Mulai dari sunami, gempa bumi, putting beliung, lapindo sidoarjo, jebolnya tanggul situ gintung, sampai banjir pada musim hujan.
Dan ini semua akibat dari ulah manusia yang semakin hari semakin tak jelas arah hidupnya. Yang haram bisa jadi halal dan yang halal bisa jadi haram. Semua diatas namakan HAM. Baik berpendapat, beragama, berkepemilikan, maupun berprilaku. Virus Negara (barat) yang menjunjung tinggi asas kebebasan itu telah menyerang kenegeri ini.
Sholat dikatakan symbol kedisiplinan beragama. Berzina katanya hak asasi wong suka sama suka, porno aksi katanya hak asasi. Lantas dimana peran Negara yang katanya punya aturan. Masih berlakukah aturan Negara dimata masyarakat, siapakah yang salah dalam hal ini. Negara yang tidak bisa mengatur ataukah masyarakat yang gak bisa diatur???. Oh no! sepertinya keduanya sama-sama tidak salah. Lantas dimana letak kesalahanya dalam hal ini???. Yang salah bukan siapa-siapa, tapi yang salah adalah system yang telah digunakan oleh negeri ini. Buktinya kita sudah berganti beberapa rezim pemerintahan kondisinya teap saja sama. Kita mengetahui system berdasarkan kedaulatan rakyat (dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat). System ini sudah lama diterapkan dinegeri ini, tapi sampai sekarang perubahan yang diinginkan pun tak kunjung datang. Malahan tatanan hidup semakin tak karuan. Maksud hati ingin masyarakat yang sejahterah dengan hasil kekayaan yang ada, tapi dari mana bisa sejahterah kalau pemerintahnya masih selalu memihak pada asing sang pemilik modal yang suka mengeruk kekayaan Negara kita. Semuanya telah diprivatisasi, kekayaan kita telah dijual, mulai dari blok minyak dan gas, BUMN juga banyak yang terjual seperti: PT garuda Indonesia, PT Krakatau steel, PT bank tabungan Negara, PT yogya karya, serta PTPN III, IV dan VIII. Bahkan selama 26 mei 2008-5 mei 2009 pemerinah telah menjual 59 blok minyak Indonesia sebesar 850.982 barel/hari, Chevron Pacific Indonesia menguasai 425.478 barel/hari, sedangkan pertamina hanya 108.233 barel/hari. Masya’Allah
Katanya kedaulatan ditangan rakyat, tetapi nyatanya gimana? Apakah suara kita pernah didengar oleh pemerintah saat kita berteriak minta BBM diturunkan, apakah suara kita didengar saat banyak pengangguran, apakah suara mahasiswa didengar saat mereka berteriak karena biaya pendidikan mahal? Oh… tidah mungkin. Mata dan telinga mereka sudah dibuta oleh kehedonisanya. Segalanya adalah uang, uang, dan uang.
“barang siapa yang berpaling dari peringatanku (Al-qur’an) maka baginya kehidupan yang sempit dan diakherat dalam keadaan buta” (toha: 124).
Wahai saudaraku, marilah kita kembali kejala-Nya, kejalan sang pencipta dan kejalan dzat yang membuat aturan. Dengan berpedoman pada Al-qur’an dan as-sunnah insya’allah kita akan selamat fii dunya wal akhirah.
Dari rentean perisiwa bencana yang telah terjadi tadi, memang kia bisa saja menjelaskan landasan ilmiahnya. Tapi justru karena itu pula kita sering melupakan Allah SWT. Kita juga bahkan telah melupakan firman Allah SWT:
“tiada suatu bencana pun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada diri kalian sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfuzh) sebelum kami menciptkanya. Sesunggunya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” (Qs, al-hadid:22).
Dan karena itu pula umat islam merasa tak pernah bersalah dan berdosa atas setiap musibah yang menimpanya. Padahal boleh jadi musibah itu diturunkan akibat dari kemaksiatan yang telah mereka perbuat. Allah berfirman
“hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan oleh Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Berhati-hatilah kamu kepada mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang Allah turunkan kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpahkan musibah kepada mereka akibat dari sebagian dosa-dosa mereka. Sesungguhnya kebanyakan manusia itu fasik” (Qs. Al-maidah:59)
innil khukmu illa lillah (tiada hukum kecuali hukumnya Allah). Dengan merenungkan ayat diatas masikah kita menolak atas dosa-dosa kita yang selama ini tidak berhukum pada hukumnya Allah. Hanyalah sang pencipta manusia yang tahu aturan hidup manusia. Allah pasti tahu yang terbaik untuk hambanya. Jangan sekali-kali kita sombong dengan menyekutukan hukum-Nya dengan hukum buatan sesame kita (manusia), atau kesempitan yang akan selalu menghimpit kita. Wallahu ‘alam.

valentine day

Siapa sich yang kagak inget ma tanggal 14 februafi hari yang setiap tahunnya di tunggu¬-tunggu ma remaja kita. Tentunya cemua tahu donk ada apa dengan hari itu??? So pasti. Tapi eits tunggu dulu tahu dari sejarahnya apa Cuma perayaanya. “Valentine day” sebuah hari kasih sayang yang bertepatan pada tanggal 14 februari dimana para remaja memberikan coklat pada orang yang ia sayangi, tidak hanya itu tidak sedikit dari remaja kita yang marayakanya dengan pesta narkoba dan sex bebas. Para banget khan!!!.
Jadi remaja jangan salah kaprah kagak tahu sejarah malah melanggar syari’ah na’udzu billahimindhalik. Seperti yang di lakukan taman kita anggap aja namanya sari dan rio. Peristiwa ini tarjadi pada 13 februari 2008 yang lalu. Dimana sari seorang siswi SMA 16 th yang matanya berbinar-binar ketika melihat sekaleng coklat, sekuntung mawar, dan balon yang belum di tiup bertuliskan “happy valentine day honey” yang di dapay dari pacarnya yang berumur 29 th itu. Saking senangnya ia langsung memeluk pacarnya tersebut. Dengan mata berkaca-kaca ia berkata “baru kali ini aku mendapat hadia di hari valentine day”. Hanya saking senangnya mandapat sekaleng coklat sari mau diajak berhubungan intim padahal waktu itu ia lagi dapet. Karena hasrat keduanya sudah kadung bergejolak maka terjadilah perbuatan yang sangat mereka inginkan. (media umat 19/2/2009).
Sungguh miris melihat fakta remaja sekarang mereka tidak pandang halal haram mata mereka dibutakan oleh budaya hedonis ingin mendapat kepuasan yang sebesar-besarnya. Sebagai seorang muslim kita harus mengerti dari mana budaya “valentine day” berasal jangan hanya menjadi bebek. Lebih jelasnya kami akan mengupas sedikit tentang sejarah dari “valentine day”.
Valentine day adalah berasal dari budaya barat tidak ada kepastian tengtang sejarah dari valentine day ada banyak versi tentang asal perayaan valentine day tetapi yang paling popular adalah kisah santo valentine dimasa kaisar cladiusII yang masih dikenang sejak dua ratus tahun sebelumnya. Santo valentine adalah seorang pejuang Kristen yang di hukun mati lantaran valentine tetap menikahkan para pemuda yang banyak di rekrut untuk menjadi tentara. Padahal raja telah membuat aturan bahwa prajurit tidak ada yang boleh menikah agar tetap agresif dan potensial dalam berperang. kalau ingin mengetahui lebih detail tentang sejarah perayaan valentine day dengan mesin pencari google kita akan dapat banyak informasi dari situ.
Bisa kita lihat perayaan valentine dari tahun ke tahun samakin bertambah dimeriahkan dengan berbagai aneka macam coklat dengan berbagai hiasan dan warna pink pun sudah merebah kamana-mana. Kita sebagai generasi islam harus bisa menyelamatkan umat dari aqidah hendaknya kita kembali kepada ajaran islam secara kaffah. Remaja muslim harusnya bisa menolak budaya valentine day yang jelas merupakan budaya kaum kafir.
Rosululloh bersabda;
“ barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut”.(HR.tirmidzi).
Allah SWT berfirman
“ hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani untuk menjadi pemimpin pemimpinmu; sebagaian mereka adalah pemimpin bagi sebagaian yang lain. Barang siapa mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya allah tidak memberi petunjuk bagi orang-orang yang dzalim”.(al-maidah 51).
Gimana guys setelah mengetahui bahwa budaya valentine day bukan berasal dari islam bahkan allah sudah melarang untuk meniru-niru kaum yahudi dan nasrani masih layakkah kita membudayakan budaya tersebut???. Wahai para generasi islam sudah saatnya budaya valentine day kita singkirkan dari kehidupan kita dan saatnya kita hijrah menuju kehidupan islam yang di ridhoi allah. wallahu a’lam.

problem pendidikan diindonesia

1. Problem Pendidikan Islam Di Indonesia

Sesungguhnya dewasa ini di tengah-tengah masyarakat sedang berlangsung berbagai krisis multidimensional dalam segalah aspek kehidupan. Kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, penindasan, ketidak adilan di segala bidang, kemosrotan moral, peningkatan tindak kriminal dan berbagai bentuk penyakit sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.
Dalam keyakinan islam, berbagai krisis tadi merupakan fasad (kerusakan) yang timbul oleh kerusakan manusia sendiri. Allah berfirman:
        ••       
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.(Qs.Arrum: 41)
Semetara itu sistem pendidikan yang matrealistik terbukti telah gagal melahirkan manusia shaleh sekaligus menguasai iptek. Mengapa di sebut sebagai pendidikan yang matrealistik,karena suatu basis pemikiran yang terukur secara material serta memungkiri hal-hal yang bersifat non materi, bahwa hasil pendidikan harus bisa mengembalikan investasi yang telah di tanam oleh orang tua siswa. Pengebalian itu harus berupa gelar sarjana, jabatan, kekayaan atau apapun yang dengan nilai materi .
Agama di tempatkan pada posisi yang amat individual. Nilai transendental dirasa tidak perlu atau tidak patut di jadikan sebagai standart penilaian proses pendidikan. Tepatnya telah di ganti oleh etik yang pada faktanya bernilai materi juga.
Pendidikan sering membuat rencana-rencana pendidikan yang sangat mempesona dengan berbagai kemajuan. Mereka sering melupakan fungsi pendidikan itu sendiri. Tadi kita telah sebutkan bahwa pendidikan dalam arti kata sebenar-benarnya dapat berlaku melalui tiga proses: pengajaran, latihan, dan indoktrinasi. Sistem pendidika sekarang ini sebenarnya lebih banyak menumpukan perhatian pada pengajaran dan latihan dan sedikit sekali memberi perhatian bagaimana lembaga pendidikan harus dibuat supaya membentuk sikap peserta didik agar mempunyai akhlaq yang menjadi dasar .
Secara formal kelembagaan pendidikan ini telah dimulai sejak adanya dua kurikulum pendidikan keluaran dua departeman yang berbeda yakni:depag dan depdikbud. Terdapat kesan yang sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan (IPTEK) adalah suatu hal yang berada di wilayah bebas nilai, sehingga sama sekali tidak tersentuh oleh standart nilai agama. Kalaupun ada hanyalah etik (etnic) yang tidak bersandar pada nilai agama. Sementara pembentukan karakter siswa yang merupakan bagian terpenting dari proses pendidikan justru kurang tergarap secara serius.
Kagagalan membentuk manusia sesuai dengan visi dan misi penciptaanya merupakan indikator utama kelemahan paradigmatik dari sistem pendidikan yang ada. hal ini berpangkal pada dua hal utama, yakni:
Pertama: paradigma pendidikan yang salah. Dalam sistem pendidikan skuleristik, asas atau nilai dasar dari penyelenggaraan pendidikan adalah juga skuleristik. Sehingga tidak dapat di hindari jika tujuan pendidikanya pun adalah juga buah dari paham skuleristik tadi, yakni hanya membentuk manusia –manusia yang berpaham matrealistik dan individualistik.
Kedua: kelamahan fungsional pada tiga unsur pelaksana pendidikan, yaitu (1)kelemahan pada lembaga pendidikan yang tercermin dari kacaunya kurikulum, serta tidak berfungsinya guru dan lingkungan sekolah sesuai kehendak islam, (2)faktor keluarga yang tidak mendukung, dan (3)faktor masyarakat yang tidak kondusif.
Kacaunya kurikulun berawal dari asasnya yang sekuler, kemudian mempengeruhi penyusunan struktur kurikulum yang tidak memberikan ruang semestinya kepada proses penguasaan tsaqofah islam dan pembentukan kepribadian islam. Tidak berfungsinya guru dan rusaknya proses belajar mengajar tanpak dari peran guru yang sekedar berfungsi sebagai pengajar dalam proses mentransfer ilmu pengetahuan (tranfer of knowledg), tidak lagi sebagai pendidik yang berfungsi mentransper ilmu pengetahuan, nilai dan kepribadian (transfer of values and personality), karena memang kepribadian guru tidak lagi pantas diteladani. Lingkungan fisik sekolah yang tidak tertata dan terkondisi secara Islami (ditambah dengan minimnya sarana pendukung, seperti masjid/mushola) telah menumbuhkan budaya yang tidak memacu pada proses pembentukan kepribadian siswa. Akumulasi berbagai kelemahan itu menyebabkan tidak optimalnya pencapaian tujuan pendidikan yang diidealkan.
Begitu pula lemahnya unsur keluarga, terlihat dari lalainya orang tua untuk secara sungguh-sungguh menanamkan nilai-nilai dasar keislaman secara memadai kepada anaknya. Lemahnya pengawasan terhadap pergaulan anak dan minimnya teladan dari orang tua dalam hidup keseharian terhadap anak-anaknya, makin memperarah terjadinya disfungsi rumah sebagai salah satu unsur pelaksana pendidikan.
Lemahnya unsur keluarga dan masyarakat ini akhirnya lebih banyak menginjeksi beragam pengaruh negatif pada peserta didik. Maka yang terjadi kemudian adalah sinergi pengaruh negatif pada pribadi peserta didik.
2. solusi terhadap pendidikan indonesia

perlu kita ketahui bahwa islam adalah agama yang sempurna, bukan hanya mengatur hal yang bersifat ritual saja, tetapi juga mengatur segala aspek kehidupan. Baik politik, budaya, sosial, begitu juga dengan pendidikan. Islam is only solution. setiap permasalahan Islammempunyai solusinya.
Karena itu pula secara paradigmatis penyelesaian problem pendidikan secara islami hanya dapat di wujudkan dengan melakukan perbaikan menyeluruh melalui perubahan paradigma pendidikan skuler menjadi paradikma islam. Sementara pada tataran derivatnya kelemahan tiga faktor diatas di selesaikan dengan cara memperbaiki strategi fungsionalnya sesuai dengan arahan islam.
Pendidikan islam terlahir dari sebuah paradigma-menurut kamus besar bahasa indonesia diartikan sebagai kerangka berfikir –islam berupa pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan dunia,sebelum dunia dan kehidupan setelahnya serta kaitan(hubungan) antara kehidupan dunia dengan kehidupan sebelum dan sesudahnya sebagaimana telah di jelaskan dimuka.
Paradigma pendidikan islam tidak bisa dipisahkan dari paradigma islam,karena paradigma islam berpangkal, dan memang harus berpangkal pada paradigma itu sendiri. Paradigma islam merupakan sumber dari paradigma pendidikan islam. Maka, mustahil membangun paradigma pendidikan islam tanpa memperhatikan paradigma islam terutama menyangkut hakikat hidup manusia. Pemahaman tentang hakikat manusia sebagaimana diatas menjadi landasan dalam menyusun arah pendidikan islam. Hakikat hidup manusia sebagai hamba Allah SWT. Maka, pendidikan harus diarahkan untuk membentuk kepribadian islam yang tangguh, yaitu manusia yang memahami hakikat hidupnya dan mampu mewujudkanya dalam kehidupanya.
Dalam misinya sebagai khalifatullah, manusia berperan memakmurkan bumi. Dengan berbekal syariat Allah manusia dapat diharapkan dapat menata kehidupan manusia dengan benar sesuai dengan kehendak Allah, serta dengan penguasaan sains dan teknologi, manusia diharapkan dapat mengambil mangfaat sebaik-baiknya dari sumberdaya alam yang ada. Karenanya, islam disamping untuk membentuk kepribadian islam, juga harus diarahkan untuk membekali pemahaman terhadap tsaqofah islam dan penguasaan sains dan teknologi yang mumpuni.
Jadi, pendidikan dalam pandangan islam harus merupakan upaya sadar dan terstruktur serta sistematis untuk mengsukseskan misi penciptaan manusia sebagai Abdullah dan khalifah Allah di muka bumi.
Staqafah merupakan pembentuk kepribadian individu-individu umat. Staqafahlah yang membentuk aqliyah (pola pikir) seorang individu dan metode penetapan hukum atas suatu benda, perkataan dan perbuatan. Tsaqafah juga membentuk kecendrungan seorang individu, yang selanjutnya akan mepengaruhi pola pikir, jiwa dan perilakunya. Karena itu pengajaran dan penyebaran tsaqafah pada anak didik termasuk tanggung jawab yang utama. Tidak heran jika pada masa dulu Uni soviet ‘menyusui anak-anaknya dengan tsaqafah komunis, dan mencegah penetrasi pemikiran apapun dari kapitalisme atau islam kedalam tsaqafahnya .
3. Kebijakan pendidikan islam adalah sebagai berikut:
1. asas pendidikan format adalah akidah islam. Seluruh mata pelajaran dan metode pengajaran harus berdasarkan akidah islam.
2. kebijakan pendidikan adalah pembentukan sistem berfikir dan kejiwaan islami pada anak didik.
3. tujuan pendidikan adalah membentuk kepribadian islami serta membekali anak didik dengan sejumlah ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan urusan hidup.
4. dalam pendidikan, ilmu eksperimental berserta derivatnya harus dibedakan dengan pengetahuan yang berhubungan dengan tsaqafah. Ilmu-ilmu eksperimental diajarkan tanpa terikat dengan jenjang-jenjang pendidikan yang disajikan sesuai dengan kebutuhan.
5. pendidikan staqafah islam harus disajikan disetiap jenjang pendidikan. Adapun cabang-cabang tsaqafah islam beserta ragamnya disajikan pada jenjang pendidikan tinggi.ilmu-ilmu kedokteran, teknik, dan lain sebagainya juga disajikan pada janjang pendidikan tinggi.
6. ilmu sains dan teknologi yang terkatagori dalam ilmu yang bebas nilai (free of value) boleh diambila tanpa adanya persyaratan apapun. Yang berkaitan dengan tsaqafah atau pandangan hidup tertentu tidak bpleh diambil jika bertentangan dengan islam, seperti melukis dan membuat patung makhluk yang bernyawa.
7. kurikulum pendidikan harus tunggal. Tidak diperkenankan ada kurikulum lain selain kurikulum negara. Lembaga pendidikan swasta boleh berdiri selama kurikulum pendidikanya terikat dengan kurikulum negara dan berdiri atas asas kebijakan umum pendidikan negara .

materi PAI SMP KLS XI

SK :Memahami keadaan masyarakat mekkah sebelum islam
KD :Menjelaskan masyarakat mekkah sebelum islam
MP :Keadaan Masyarakat Mekkah Sebelum Islam
Indicator :1. Menjelaskan kehidupan masyarakat mekkah sebelum islam
2. Menjelaskan adat istiadat masyarakat mekkah sebelum islam
3. Menjelaskan keadaan social masyarakat mekkah selelum islam
4. Menjelaskan kepercayaan masyarakat mekkah sebelum islam

kehidupan masyarakat mekkah sebelum islam
kehidupan bangsa masyarakat mekkah sebelum diutus rosulullah saw berada dalam kekacauan yang luar biasa. Mereka menyekutukan Allah, banyak berbuat maksiat, tidak percaya norma, percaya kepada khurafat dan berbagai bentuk kebobrokan moral lain.
Nabi Muhammad saw. Yang merupakan Nabi dan rosul terakhir diutus dimuka bumi. Vakum masa itu dari para pembawa risalah dikarenakan Allah murka keoada penduduk bumi baik orang Arab dan selain kecuali sisa-sisa dari ahlul kitab yg mereka telah meninggal. dlm sebuah riwayat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
Sesungguh Allah melihat kapada penduduk bumi. Lalu murka kepada mereka Arab atau ajam kecuali sisa-sisa dari ahlul kitab.
Saat itu memang hanya ada satu diantara dua orang ahli kitab yang berpegang dgn kitab yang sudah dirubah dan atau dihapus atau dengan agama yang punah baik bangsa Arab atau lainnya. Sebagian tidak diketahui dan sebagian yang lain sudah ditinggalkan. Akibat seorang yang umi hanya bisa bersemangat beribadah namun dengan apa yang ia anggap baik dan disangka memberi manfaat baik berupa bintang berhala kubur benda keramat atau yg lainnya
Manusia saat itu benar-benar dalam kebodohan yang sangat akan ucapan-ucapan yang mereka sangka baik padahal bukan serta amalan yang disangka baik padahal rusak. Paling mahir mereka adalah yang mendapat ilmu dari warisan para Nabi terdahulu namun telah samar bagi mereka antara haq dan batil. Atau yang sibuk dengan sedikit amalan meski kebanyakann mengamalkan bid’ah yang dibuat-buat. Walhasil kebatilan berlipat-lipat kali dari kebenarannya.
Inilah gambaran ringkas keadaan manusia yang sangat parah saat itu khusus di kota Makkah dan sekitarnya. Keadaan tersebut mulai terlihat sejak muncul Amr bin Luhay Al-Khuza’iy. Ia dikenal sebagai orang yg gemar ibadah dan beramal baik sehingga masyarakat waktu itu menempatkan sebagai seorang ulama.
Sampai suatu saat Amr pergi ke daerah Syam. Ketika mendapati para penduduk beribadah kepada berhala-berhala Amr menganggap sebagai sesuatu yang baik dan benar. Apalagi Syam dikenal sebagai tempat turun kitab-kitab Samawi
Ketika pulang Amr membawa oleh-oleh berhala dari Syam yang bernama Hubal. Ia kemudian meletakkan di dalam Ka’bah dan menyeru penduduk Makkah untuk menjadikan sebagai sekutu bagi Allah dengan beribadah kepadanya. Disambutlah seruan itu oleh masyarakat Hijaz Makkah Madinah dan sekitar karena disangka sebagai hal yang benar.
Sejak itulah berhala tersebar di tiap kabilah. Di samping Hubal yang menjadi berhala terbesar di Ka’bah dan sekitar dan juga menjadi sanjungan orang-orang Makkah terdapat pula berhala Manat di antara Makkah dan Madinah. Manat merupakan sesembahan orang-orang Aus dan Khazraj dan qabilah dari Madinah. Juga ada Latta di Thaif dan Uzza. Ketiga berhala ini merupakan yang terbesar dari yang ada.
Akibat peribadatan kepada berhala menjadi pemandangan yang sangat mencolok. Apalagi kesyirikan tersebut disangka masyarakat waktu itu sebagai agama Ibrahim ‘alaihis salam. Padahal tradisi menyembah berhala-berhala itu kebanyakan adalah hasil rekayasa Amr bin Luhay yang kemudian dianggap bid’ah hasanah
Dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam tentang perbuatan Amr ini: “Saya melihat Amr bin Amir Al-Khuza’iy menyeret usus di neraka. Dia yang pertama kali melukai unta ”
Diantara tradisi syirik masyarakat waktu itu adalah menginap di sekitar berhala itu memohon mencari berkah dari karena diyakini dapat memberi manfaat thawaf tunduk dan sujud kepada menghidangkan sembelihan dan sesaji kepada dan lain-lain. Mereka melakukan hal itu karena meyakini bahwa itu akan mendekatkan kepada Allah dan memberi syafaat sebagaimana Allah kisahkan dalam Al Qur’an. Mereka mengatakan:
“Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak
dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak manfaat. Dan mereka berkata ’Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah’”.
Selain kesyirikan kebiasaan jelek yang biasa mereka lakukan adalah perjudian dan mengundi tiga anak panah. Caranya dengan menuliskan “ya” atau “tidak” dan dikosongkan pada ketiga anak panah itu. Ketika ingin bepergian misalnya cara mereka mengundinya kalau yang keluar “ya” maka ia akan pergi dan jika yang keluar “tidak” maka ia tidak jadi pergi. Jika yang kosong maka harus diundi lagi. Mereka juga mempercayai berita-berita ahli nujum (peramal) dan dukun serta menggantungka diri pada burung-burung. Ketika ingin melakukan sesuatu berarti mereka mengusir burung, kalau burung terbang kearah kanan maka ia jadi pergi dan apabila burung terbang kearah kiri maka ia mengurungkanya. Selain itu mereka juga pesimis dengan bulan-bulan tertentu.
Tentu kenyataan yang ada lebih dari yang tergambar diatas. Meski tdk dipungkiri disisi lain mereka memiliki sifat atau perilaku yang baik namun itu semua lebur dalam kerusakan agama moral yang bejat yang di kemudian hari seluruh ditentang oleh Islam dengan diutus Rasullallah Shallallahu ‘alaihi Wasallam sebagai pelita yang sangat terang bagi umat ini.
Adat istiadat masyarakat mekkah sebelum islam
Masyarakat mekkah pada zaman sebelum islam mempunyai adat istiadat penuh dengan takhayul. Mereka juga dipandang memilki akhlak yang tidak pantas seperti bermain judi, minum-minuman keras, dan berfoya-foya. Bahkan mereka melakukan pencurian dan perampokan pada suku-suku yang lain, kalau tertangkap menimbulkan perselisihan dan akhirnya terjadi peperangan antar suku bangsa penduduk mekkah. Ada juga suku bangsa di Arab yang biasa melakukan tindakan kekejaman yaitu dengan mengubur anak perempuannya hidup-hidup. Menurut kepercayaan, anak perempuan dipandang tidak berguna dan orang tuannya merasa hina jika memiliki anak perempuan.
Kepercayaan masyarakat mekkah Sebelum Islam
Asal mula masyarakat mekkah menyembah berhala adalah ketika Ka’bah berada dalam kekuasaan Jurhum. Ada pasukan yang dipimpn oleh Amir bin Luhay datang ke Mekkah dan berhasil mengalahkan Jurhum kemudian Amir bin Luhay meletakkan sebuah berhala besar yang bernama Hubal disisi Ka’bah dan memerintahkan penduduk Hijaz agar menyembah berhala itu. Sejak saat itulah, masyarakat mekkah menyembah berhala sampai suku bangsa Quraisy berkuasa kembali di Higas.Disamping penyembah berhala, masyarakat mekkah juga menyembah binatang, jin dan Hantu/syetan. Bila mengharapkan hujan mereka mengikat rumput-rumput pada ekor kambing dan terus dibakar. Sesudah mengenal agama Yahudi dan kristen ada juga sebagian dari bangsa Arab yang memeluk kedua agama itu.
Keadaan social msyarakat mekkah sebelum islam dating
Mekkah sebelum islam dikenal dengan sebutan zaman Jahiliya. Pada masa ini bangsa tidak mempunyai pemerintahan yang rapi, karena tatanan kehidupan mereka hanya diatur menurut kebiasaan yang diwariskan oleh leluhur mereka. Mereka hidup berpindah tempat untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan tanah Arab yang bergurun pasir dan bergunung-gunung.Mereka yang merupakan bangsa pemberani didalam membela pendiriannya bahwa kalau perlu mereka berperang sampai titik darah penghabisan dalam mempertahankan kepribadiaan mereka.
kehidupan sosial kemasyarakatan dalam kaitan dengan hubungan lain jenis pun sangat rendah khusus di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sampai-sampai pada salah satu cara pernikahan mereka seorang wanita menancapkan bendera didepan rumah. Ini merupakan tanda untuk mempersilahkan bagi laki-laki siapa saja yang ingin ‘mendatanginya’. Jika sampai melahirkan maka semua yang pernah melakukan hubungan dikumpulkan dan diundang seorang ahli nasab untuk menentukan siapa bapak kemudian sang bapak harus menerimanya
poligami saat itu juga tidak terbatas sehingga seorang laki-laki bisa menikahi wanita sebanyak mungkin. Bahkan sudah menjadi hal yang biasa seorang anak menikahi bekas istri ayah dengan mahar semau laki-laki. Jika perempuan itu tidak mau maka laki-laki itu akan memaksa wanita itu untuk menikah kecuali dengan siapa yang diizinkan olehnya. Sehingga dalam banyak hal wanita terdzalimi. Sampai yang tidak berdosapun merasakan kedzaliman itu yaitu bayi-bayi wanita yang ditanam hidup-hidup karena takut miskin dan hina