Rabu, 06 Januari 2010

ABG GIRL MAKIN LIAR
ABG (anak baru gede)
Parfum merebak, pakaian ketat, dan tampang memikat, gaya hidup ABG modern. Betul???.
Semenjak zaman enyak and babe sampai lahirnya aye. Dunia tidak pernah sepi dari pementasan maupun penayangan berbagai persoalan remaja. Dunia modern menuntut remaja untuk berpenampilan perfect, terutama bagi remaja putri. Seperti yang kita lihat pada opini umum sekarang, menganggap remaja putri sebagai flower (bunga). Opini ini juga sudah tertanam dibenak remaja putri sendiri. Maka munculah berbagai sikap yang dianggap sah dan mungkin sudah merupakan suatu keharusan sekedar mengikuti tuntutan zaman. Misalnya remaja putri sebagai bungan sudah merupakan fitrahnya untuk berusaha agar dirinya lebih sedap dilihat, semacam bunga sedap malam. Agar tampil sedap wajah dipoles dengan berbagai produk L’oreal, agar rambut tidak lusuh and kusut direbonding. Seperti halnya bunga, remaja putrid juga musti tampil semerbak nan wangi sehingga disemprot minyak dua botol sekaligus. Tujuanya biar sang kumbang yang berpapasan dengannya matanya melotot bak bola pimpong, hidungnya kembang kempis, nafasnya tersenggal seperti lari marathon. And kepalanya spanneng bak ditabok palu hakim. Hany sekedar itu memang tapi tujuan yang sekedarnya tadi justru yang menjadi tujuan umum para bunga. Saat mereka tampil sebagai realisi bunga. Oh sungguh kasian sang putri…
Sebuah persepsi lain juga telah mendudukan remaja putrid sebagai pusat keindahan dan hal itu patut dipertontonkan, seperti halnya pengambilan peran cerita putrid salju, Cinderella dalam sinetron-sinetron maupun drama-drama yang dibintangi remaja berbody gitar spayol dan berkulit salju. Dari situ banyak remaja putri yang tergesa-gesa menyambut tantangan ini, berlomba-lomba menjadi yang terperfect. Tak sedikit dari mereka yang merogoh kantongnya. Untuk memenuhi tuntutan tersebut. Dan tubuhnya bisa layak dipamerkan. Na’udzubillah
Dan kalaulah oponi ini terus ada dalam benak masyarakat umum. Maka opini tersebut laksana racun karena mereka beranggapan bahwa remaja putri itu merupakan objek seni yang bernilai tinggi, bisa dihargai puluhan juta. Sebagai model mengekspresikan keindahan remaja putri yang menyerupakan dengan karya seni (idih gile bener).
Apabila remaja putri beranggapan bahwa busana hanya sekedar mode yang berstandartkan keluwesan dan keindahan bahkan kegairahan dan auratnya sebagai karya seni yang misterius tapi bernilai tinggi. Maklum saja ketika muncul marilyn monroe, sharon stone, cindy crawford, claudia schiffer yang telah sukses tanpa malu membuka auratnya. Remaja putri begitu gampangnya mengikuti arus peradapan zaman tanpa berfikir panjang.
Wahai sobat muda, remaja putri khususnya perlu kalian pahami, sejatinya pandangan barat terhadap keberadaan kalian (remaja putri) dianggap sebagai obyek yang amat rendah yang tidak lebih dari sekedar kembang kertas. Confucius, tokoh terkemuka eropa, mengvonis kaum putri dan orang rendahan sebagai dua jenis manusia yang sukar diurus dan hina. Sedangkan Aristoteles, filsuf yunani yang pikiranya liar itu, mendudukan kaum putri sebagai manusia yang belum selesai yang bertahan dalam perkembangan tingkat bawah. Kitab weda dan bible tidak kalah sengitnya memporsikan kaum putri pada tingkat yang begitu rendah. Bahkan dieropa pada abad pertengahan pernah dilangsungkan sebuah konferensi yang secara khusus mempertanyakan keberadaan kaum putri itu: apakah kaum putri itu manusia apa bukan? Konlusi terakhir dari koferensi itu menyebutkan bahwa kaum putri itu manusia tapi ditakdirkan semata sebagi objek kesenangan dan hiburan kaum pria. Jadi kalau remaja putri turut meramaikan gebyar lakon ini dengan obsesi demi paner keindahan diri dengan berbagai asesorisnya, maka sebenarnya ia telah terperangkap dalam pola pikir yang kebelinger.
Sobat muda, setelah mendengar pernyataan-pernyataan miring tentang remaja putri diatas tentunya dalam hati para sobat sekalian tidak setuju akan hal itu, begitu pun juga saya. Apakah kalian setuju kalau kalian (remaja putri), ibu kalian, saudara perempuan kalian dianggap sebagai objek rendahan yang bernilai seni dan layak pula diperjual belikan. Apakah memang sejatinya perempuan diciptakan hanya sebagai pemuas nafsu laki-laki?. Sungguh orang yang berfikiran seperti itu adalah orang yang miring. Lumayan kalau yang miring hanya kepalanya kejedok tembok dikit paling juga benjol, lah ni orang miring pemikiranya yang menghasilkan pola sikap tak kalah miringnya. Ia akan menjadi racun dunia. Jadi salah apabila cancuters bilang kalau “wanita racun dunia”. Bagaimanakah seharusnya wanita berkiprah???
Barat memiliki kebencian yang sangat kepada islam termasuk simbol-simbol yang digunakan oleh kaum muslim sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Kebencian barat sering kali menghantarkan, mereka melakukan kekerasan bahkan mengantarkan pada kematian. Padahal kaum muslim tidak melakukan penghinaan kepada mereka, tetapi barat merasa terhina dengan symbol-simbol ketaatan kaum muslim kepada Allah SWT. Seperti apa yang dialami oleh seorang muslimah mesir yang bertempat tinggal dijerman, Marwa Sherbini (31). Ia dibunuh dipengadilan Jerman oleh orang yang dinyatakan bersalah menghina agamanya dengan tikaman 18 kali. Suami korban, Elwi Okaz juga dalam kondisi kritis dirumah sakit akibat terluka saat mencoba menyelamatkan istrinya. Sherbini menggugat si pembunuh setelah dia menyebut sherbini “teroris” karena mengenakan jilbab. Jaksa penuntuk menyatakan, penyerang berusia 28 tahun, yang diidentifikasi sebagai Axel W, terdorong oleh kebencian mendalam terhadap warga asing dan muslim.
Amal Abusumayah, muslimah 28 tahun yang tinggal di Tinley Park, llionis, AS ditarik jilbabnya secara sengaja oleh Valerie Kenney, warga setempat. Akibat perbuatanya itu, kini pelaku harus bersiap menjalani proses pengadilan pada 3 desember 2010, tuduhanya telah melakukan kekerasan karena kebencian. Dia terancam hukuman selama 3 tahun penjara serta denda 25 ribu dolar. Kejadianya sendiri berlangsung tiga hari setelah peristiwa penembakan di Fort Hood, Texas, yang menewaskan 13 tentara Amerika pada kamis (5/11) lalu. Saat itu, keduanya sedang berbelanja dipasar swalayan. Tiba-tiba Kenney mendekati Amal dan langsung memakinya. “pelaku penembakan di Texas bukan orang Amerika, tetapi berasal dari timur tengah,” teriak Kenney. Namun justru hal itu justru memancing emosi Kenney, yang langsung menarik jilbabnya dengan kasar. Tak terima diperlakukan semena-mena, Amal melaporkan ke Polisi, dan Kenney pun diamankan. Kasus tersebut segera menjadi perbincangan hangat di AS. (www.republika.co.id/)
Larangan jilbab terus terjadi. Beberapa negara bagian jerman telah melarang jilbabuntuk guru (www.hidayatullah.com). presiden Prancis, Nikolas Sarkozy dalam pidato yang disampaikan pada (senin 22 juni 2009) di Parlemen Nasional Prancis mengancam penggunaan hijab. Dia mengatakan bahwa burqa atau cadar sebagai perbudakan kaum wanita. Di Amerika serikat telah ada Draft Undang-undang yang diajukan Dewan legislatif negara eregon, yang bakal melarang para guru di sekolah publik mengenakan "busana" yang menunjukan identitas agamanya, termasuk jilbab. Draft Undang-undang itu juga menyebutkan, pejabat sekolah yang melarang seorang guru mengenakan busana yang menunjukan identitas agamanya saat mengajar, tidak akan dituntut secara hukum. (www.eramuslim.com).
Bukan hanya itu ada juga larangan naik bus oleh seorang supir terhadap seorang Muslimah si Australia telah memicu pertengkaran karena wanita itu telah mengenakan jilbab. Ibu dua anak tersebut telah mengatakan supir itu tak mengizinkan naik bus (www.antaranews.com). "waktu saya naik, supir itu berkata "kamu tak boleh naik karena pakai topeng," ujar wanita itu pada harian Daily Telegraph. Seperti yang dilaporkan AFP. Ketika menjelaskan bahwa yang dikenakanya adalah pakaian sesuai perintah agama. Pengemudi tersebut menanggapinya: "maaf, ini Undang-undang."
Lalu dimanakan letak kebebasan yang mereka janjikan. Bukanya memilah agama sesuai keyakinan masing-masing merupakan kebebasan individu kata mereka.
Dengan cara apakah kita keluar dari jeratan ini?
Satu-satunya jalan dari jeratan sistem untuk mengentaskan kondisi keterpurukan ini adalah kembali kepada islam. Untuk mewujudkan semua ini ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh para muslimah dan keluarga muslimdimana pun mereka berada.
Pertama: Dibutuhkan ketaqwaan dari masing-masing individu untuk menyadari posisinya sebagi hamba Allah SWT. Manusia adalah sosok yang lemah dan tak berdaya dihadapan Allah.
Kedua: Seluruh elemen masyarakat harus tunduk dan taat kepada syariat islam sebagai wahyu illahi, dengan cara menerapkanya diberbagai unit kehidupan.
Ketiga: Seluruh elemen masyarakat, termasuk muslimah hendaknya melibatkan diri dalam perjuangan untuk membangkitkan kembali peradaban islam. Sekecil apapun usaha kita hendaknya gigih untuk menegakan panji-panji agama Allah SWT. Allah berfirman (Ali imran: 104).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar